KOMPAS.com – CEO IBM, Virginia Rometty mengatakan bahwa perfroma IBM saat ini belum seperti yang diharapkan. Rometty mengatakan hal tersebut dalam laporan tahunan IBM tahun 2013 untuk para pemegang sahamnya. Laporan tersebut bisa dilihat di tautan berikut ini.
Menurut wanita yang akrab disapa Ginni tersebut, seperti diberitakan The Wall Street journal, Senin (10/3/2014), saat ini ada dua hal yang menjad tantangan bagi IBM, yaitu pasarhardware dan pasar di negara-negara berkembang.
Bisnis hardware IBM tahun 2013 lalu mengalami kerugian sebesar 500 juta dollar AS, dari pendapatan 2012 yang sebesar 1,2 miliar dollar AS (sebelum pajak).
Meski merugi, Ginni menegaskan bahwa IBM belum meninggalkan bisnis hardware-nya. Bisnis server low-end IBM memang telah diambil alih Lenovo, namun hal itu bukan berarti membuat IBM meninggalkan pasar hardware.
“Saya ingin tegaskan, kami tidak akan meninggalkan hardware, IBM akan tetap terus berinvestasi di bidang riset dan pengembangan untuk membuat teknologi semikonduktor yang lebih canggih,” terang Ginni.
Ke depan, Ginni menegaskan bahwa IBM kini perlu menggenjot bisnis hardware-nya dengan membuka kemungkinan-kemungkinan peluang baru yang bisa dijajaki.
Salah satunya adalah, kemungkinan memindahkan komputasi dari sistem operasi IBM yang selama ini digunakan ke sistem open source seperti Linux. Hal tersebut menurut Ginni perlu dilakukan IBM untuk mempercepat perpindahan prtfolio produk-produk hardware-nya, terutama bisnis storage ke platform Linux atau sejenisnya.
IBM saat ini menjadi vendor terbesar ketiga dalam pasar storage. Banyak analis yang menyarankan agar IBM melepas bisnis tersebut karena terus merugi. Namun, IBM punya alasan tersendiri untuk mempertahankan portfolio storage tersebut.
Menurut Roger Cox, analis dari lembaga riset Gartner, produk storage IBM tetap dipertahankan karena memiliki teknologi yang terikat dengan server x86-nya yang telah dijual ke Lenovo pada Februari 2014 yang lalu.
“Untungnya, bisnis storage IBM masih memiliki keterikatan dengan bisnis server x86-nya, IBM tidak bakal bisa menjual storage lebih banyak lagi,” terang Cox.
Sumber :
Apakah ada kompetitor lain saat ini yang mempunyai produk storage berbasis linux??
Pertanyaan yang cerdas. Tapi mohon maaf, saya belum tahu akan hall itu. Mungkin Mas zicoalamsyah bisa kasih petunjuk?
Thanks
Selain bisnis hardware, emang IBM ada bisnis apalagi ya?
pertanyaan yang buagus. banyak sekali produk IBM, dan hampir semuanya untuk kelas perusahaan yang sudah besar (non retail). Selain karena harganya yang mahal, penoperasiannya juga cenderung lebih sulit. Itulah mengapa jarang yang mengetahui produk-produk IBM, kecuali memang dari perusahaannya sendiri yang sanggup purchase. Untuk contoh produknya meliputi contoh : Doc. Managing, Commerce, Analictical, dan masih banyak lagi.
yang pasti bukan bisnis voucher elektrik..:D tinyo cell
kalo terus merugi kenapa IBM tetap bertahan dengan bisinis hardware ya??
kenapa tidak beralih kebidang lainya gitu.
Setuju nih… setelah baca artikelnya kenapa IBM tetap nekad bertahan walaupun merugi ya.?
Pertanyaan yang Baguss..menurut saya, kemungkinan karena optimistime dari para “nahkoda” IBM, akan peluang di masa mendatang. Memang tidak mudah, karena sudah semakin banyaknya tantangan, tapi bukan berarti IBM akan mundur. Itulah sebabnya, IBM terus melakukan riset, riset dan riset untuk tetap berinovasi, create something new, bigger and more powerful.
CMIIW
kok gambar cewe di potonya jelek dah ??
situ OK? hehehe
bukan gambar Ibu AS kan ya?
IBM di indonesia pun sudah tidak begitu terdengar suaranya.. baik dari sisi laptop maupun server rata – rata sudah terkalahkan oleh DELL . dengan harga yang lebih terjangkau kita bisa mendapatkan server yang bisa di samakan dengan IBM. serta salah satu kekurangan IBM adalah susahnya Hardware pendukung bila terjadi kerusakan pada hardware bawaannya.
Tanggapan yang jitu. Saya apresiasi ini. Itulah sebabnya IBM tetap terus melakukan riset-riset agar bisa bertahan di masa depan. Ingat, IBM sempat merajai pasar hardware high-end di era 80 hingga 90 an. Bahkan, pada kuartal kedua 2009 secara keseluruhan penjualannya mencapai 43 persen.
CMIIW
terimakasih infonya….
sama-sama Ko Andrian.hehe
apa sih yg mendasari IBM tetap survive dalam bisnis hardware? sementara ini sdh bnyk saingan2 diluar sana yg tidak kalah bagus dgn IBM tsb.
Apa dengan hanya supply ke Lennovo bisa menjadi alasan IBM tidak mundur?
kayaknya enggak juga deh maskara… mereka pasti punya alasan lain soal itu
IBM adalah salah satu vendor “tua” yang juga jadi saksi sejarah perkembangan teknologi. semoga bisa tetap bertahan.
ngomong-ngomong apa IBM punya museum yang isinya produk IBM dari awal mereka berdiri hingga sekarang? sepertinya menyenangkan bisa kembali ke masa lalu dan melihat perkembangan teknologi melalui produk IBM. 🙂
CERDAS!! Ingat bro, istilah Personal Computer bener2 ngetren ya gara2 IBM ini.
Setau ane sih kagak ada yang benar2 IBM doank. Tapi untuk museum hardware2 IBM sendiri di Indonesia belum ada deh kayaknya yang lengkap. Baru di luar negeri saja (salah satu nya di Computer History Museum, California)
CMIIW